Rocker juga manusia bukan? Andai Che Guevara masih hidup dan sedang menyelesaikan skripsinya di salah satu Universitas di Indonesia, ia akan mengeluh seperti ini. Aku lebih suka perjuangan yang berdarah-darah untuk merebut sesuatu yang sudah pasti transformatif. Perang gerilya di hutan belantara yang lembab, dimana setiap detiknya hidup terasa begitu dekat dengan kematian. Namun kami semua cukup berani tuk melawan atas nama solidaritas tuk menyudahi penindasan ini. Untuk itu semua aku lebih suka mengobati kamerad yang terluka atau sakit karena kejamnya realitas yang kami hadapi ketimbang mengobati diriku sendiri atas sakit paru-paru yang begitu tidak tahu diri datang disaat yang tidak dibutuhkan. Aku lebih suka itu semua ketimbang berjuang menjadi mahasiswa tingkat akhir dimana kampus beserta jejeran staf birokrasi mereduksi perjuangan mahasiswa menjadi sekedar kemampuan untuk pasrah menunggu berbagai hal yang tak pasti. Tanda tangan dosen pembimbing, urusan berkas administratif, dan ...
"Tidakkah yang paling berat itu adalah ini: merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan? Mempertontonkan ketololan untuk mencemooh kebijaksanaan kita sendiri?" - Nietzsche