Langsung ke konten utama

AH!

Aku yang menyimpan gelisah pada kegelapan. Aku yang kerap menaruh harap diantara pekatnya jelaga dalam relung dadaku. Aku pula yang memimpikan keduanya  bertukar posisi dengan 7 warna pelangi pasca hujan, namun semuanya terasa sekontradiktif bumi dan langit. Sehingga, dari puncak-puncak gunung tertinggi, semua ironi dan tragedi menertawaiku malam ini.

Sampai Keangkuhan jiwaku berkata, sedemikian khawatirnya ia padaku, "bukankah ini yang engkau harapkan?  wahai engkau yang telah mendusta! begitu jauhnya engkau terseret pusaran arus manusia-manusia bawah! tidakah engkau sadar? engkau terlalu jauh, sahabatku! engkau menjadi kotor! dan sekarang engkau datang padaku dengan segala atribut kekotoranmu itu? menghamba dengan aksen picisan umat agamis? dengan jurang tak berdasar dari luka-lukamu?"

"Kembalilah pada keduluanmu, sahabatku, sebagaimana aku mencintai mata air yang bersih dan terisolir sebab hanya ada kita berdua yang akan meminum kesegaran dan kesucian airnya, ingatkah engkau? kesegaran air yang pernah memuaskan dahaga kita? yang kesegaranya mampu menelanjangi tuhan-tuhan? Tinggalkanlah sumur yang dipenuhi kawanan sebab semua airnya akan menjadi beracun. dan rasakanlah kebencian yang sama terhadap mulut-mulut yang menyeringai dan dahaga dari mereka yang kotor! mereka melemparkan pandangan ke sumur itu lalu senyum mereka yang menjijikan memantul dari air dan menyeringai kepadamu, sahabatku! bagaimana mungkin? bagaimana mungkin mereka mampu menyeretmu kedalam belenggu pusaran? kasus yang sama? wanita? sadarlah sahabatku! sadarlah! sumur suci kita telah mereka racuni dengan nafsu mereka. dan ketika mereka menyebut mimpi-mimpi kotor mereka sebagai sebuah harapan, bahkan kata-kata itu pun ikut menjadi beracun!"

"Ketahuilah sahabatku, aku selalu berada ditempat yang sama diantara sunyi yang berjelaga. aku tetap disana, menunggu keduluanmu hingga terompet israfil dan kebencianku bertukarposisi."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan Kematian Nalar

Selalu ada pertama kali untuk segala sesuatu. Cheran menjadi kota anarkis pertama di Mexico yang berhasil mengatur dirinya sendiri secara otonom tanpa bantuan pemerintah. Neil Amstrong manusia pertama yang berhasil mendarat di bulan. Tahun 2012 untuk pertama kalinya Canibus dibantai dengan sangat memalukan pada sebuah rap battle. Nietzsche filsuf pertama yang menelanjangi moralitas penganut Kristen eropa. Jerinx orang Indonesia pertama, yang secara massif, membuktikan bahwa musik, idealisme serta konsistensi memiliki daya pukul yang membuat simbiosa mutual oligarki dan Negara tak lebih bernilai dari kumpulan pandir bermodal. Dan untuk hal yang paling ajaib dalam hidup saya, untuk pertama kalinya saya sudi menonton debat capres. Sebuah kesadaran yang jarang sekali saya pikirkan mengingat betapa kotornya iklim politik di negeri ini. Kesadaran itu dipantik oleh seorang kawan, sebut saja Mawar, sore itu saat sedang membicarakan agenda ngumpul pada malam harinya. ‘’Nanti mal...

Benarkah Gondrong Harus Diselamatkan?

Menjadi mahasiswa merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi siapapun yang beruntung dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan memiliki spesialisasi di bidang ilmu tertentu. Betapa tidak, menjadi mahasiswa terkonotasi langsung dengan menjadi bebas dalam konteks belajar. Kita tidak lagi harus dipaksa tunduk dalam otomatisasi kedisiplinan artifisial ala sekolahan selama 12 tahun, dari SD, SMP dan SMA kita dipaksa mematuhi tata tertib dan proses belajar serba teratur di sekolah yang kemudian mendikte aktivitas keseharian kita dalam rutin-rutin yang monoton dan membosankan. Tata tertib sekolah kemudian menjadi substansi yang paling bertanggung jawab atas terrenggutnya keceriaan masa kanak-kanak kita dengan mereduksi hidup menjadi tanggung jawab moral keteraturan yang mengatur jam tidur, jam bangun tidur, jadwal makan, bagaimana cara memakai seragam, bagaimana cara menjadi murid yang baik (hormati guru, sayangi teman) dan segala tetek bengek artifisial yang ditamengi proses b...

Profanubis

Rima yang berangkat dari lanskap keterulangan. Mengangkangi pitam dengan disiplin kacangan densus dua angka delapan. Mencemari arus hegemoni bangsa Titan yang kalian nobatkan sebagai Tuhan bajakan. Logika penaklukan swasembada pangan dan dominasi pelumuran. Katarsis yg sama menjengkelkan dengan prostitusi Don Yuan prapatan. Arsitek yang membangun reruntuhan dengan sintaksis keterasingan. Plot kota yg melacurkan diri pada simbiosa mutual konstitusi dan parlemen. Stabilitas pasang surut yg mengerupsi bahaya laten. Rahim pusara yg menjagai tameng anti-dekaden petaka Bush bin Laden. Melumat takdir perayaan buruh tani pada hari pertama pasca panen sejak menara satir para nasionalis kalian bangun tanpa semen. Seharam jadah keringat martir laba yg meronta kekang dimuka kutukan Firaun Tutkanhamen. Sehingga, kami pangkas semua manuver klandestin hamba-paduka dengan secawan kopi dan nyala api permanen. Rima penantang awan, sumpah serapah sekaliber kutukan tuhan. Merasuk seti...