Langsung ke konten utama

Malangku Malam

Masih hangat dalam ingatan ketika malam masih milikku,  ketika semua eksklusifitasnya ia berikan kepadaku. Kegelapan yang menyelimuti tubuhnya begitu lembut menyentuh kulitku yang merah-hitam terbakar matahari. Udaranya yang lembab begitu menyegarkan jiwaku yang terlalu muak akan kepicikan sang siang yang begitu memenjarakanku dengan rutin-rutinnya. Lalu, bulan dan bintang yang ramah tersenyum diantara kaki-kaki langit selalu menyapa dan mendengar semua keluh kesahku yang lagi-lagi tentang kepicikan siang hari. Sungguh, malam begitu kunanti sepanjang hari. Semua aktivitasku sepanjang hari hanya wadal pembunuh waktu yang kukorbankan untuk bertemu sang malam yang selalu ku rindukan dekapnya.

Namun kini aku terdampar di pulau tak berpenghuni karena kapalku dikaramkan ombak kekecewaan yang begitu bernafsu menghancurkanku. Semuanya terasa berbeda setelah aku terdampar disini. Air yang kuminum terasa begitu beracun sehingga tubuhku mulai membiru, udara yang ku hirup begitu perih menyesakkan dada sehingga dadaku mulai menghitam dan mati rasa. Semua yang ada di pulau ini begitu menyakitiku, terutama sang malam, yang dulu begitu dekat denganku.

Di pulau ini malam begitu begitu berbeda dengan malam yang kupunya. Apakah engkau memiliki dualitas dalam dirimu, wahai sang malam? Entahlah. Aku tidak pernah lagi menunggumu datang sejak disini sebab engkau selalu datang menyapa dengan badai halilintar yang sangat menakutkan. Sadarkah engkau, bahwa harapanku sering kau hancur leburkan dengan halilintarmu itu? Kemanakah perginya malamku? Malam yang selalu kurindukan dekapnya? Masih bisakah engkau membaca dengan baik? Sebab semua huruf dalam tulisan ini ku pungut satu per satu di jurang tak berdasar dari luka-lukaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merayakan Kematian Nalar

Selalu ada pertama kali untuk segala sesuatu. Cheran menjadi kota anarkis pertama di Mexico yang berhasil mengatur dirinya sendiri secara otonom tanpa bantuan pemerintah. Neil Amstrong manusia pertama yang berhasil mendarat di bulan. Tahun 2012 untuk pertama kalinya Canibus dibantai dengan sangat memalukan pada sebuah rap battle. Nietzsche filsuf pertama yang menelanjangi moralitas penganut Kristen eropa. Jerinx orang Indonesia pertama, yang secara massif, membuktikan bahwa musik, idealisme serta konsistensi memiliki daya pukul yang membuat simbiosa mutual oligarki dan Negara tak lebih bernilai dari kumpulan pandir bermodal. Dan untuk hal yang paling ajaib dalam hidup saya, untuk pertama kalinya saya sudi menonton debat capres. Sebuah kesadaran yang jarang sekali saya pikirkan mengingat betapa kotornya iklim politik di negeri ini. Kesadaran itu dipantik oleh seorang kawan, sebut saja Mawar, sore itu saat sedang membicarakan agenda ngumpul pada malam harinya. ‘’Nanti mal...

Benarkah Gondrong Harus Diselamatkan?

Menjadi mahasiswa merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi siapapun yang beruntung dapat melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dan memiliki spesialisasi di bidang ilmu tertentu. Betapa tidak, menjadi mahasiswa terkonotasi langsung dengan menjadi bebas dalam konteks belajar. Kita tidak lagi harus dipaksa tunduk dalam otomatisasi kedisiplinan artifisial ala sekolahan selama 12 tahun, dari SD, SMP dan SMA kita dipaksa mematuhi tata tertib dan proses belajar serba teratur di sekolah yang kemudian mendikte aktivitas keseharian kita dalam rutin-rutin yang monoton dan membosankan. Tata tertib sekolah kemudian menjadi substansi yang paling bertanggung jawab atas terrenggutnya keceriaan masa kanak-kanak kita dengan mereduksi hidup menjadi tanggung jawab moral keteraturan yang mengatur jam tidur, jam bangun tidur, jadwal makan, bagaimana cara memakai seragam, bagaimana cara menjadi murid yang baik (hormati guru, sayangi teman) dan segala tetek bengek artifisial yang ditamengi proses b...

Profanubis

Rima yang berangkat dari lanskap keterulangan. Mengangkangi pitam dengan disiplin kacangan densus dua angka delapan. Mencemari arus hegemoni bangsa Titan yang kalian nobatkan sebagai Tuhan bajakan. Logika penaklukan swasembada pangan dan dominasi pelumuran. Katarsis yg sama menjengkelkan dengan prostitusi Don Yuan prapatan. Arsitek yang membangun reruntuhan dengan sintaksis keterasingan. Plot kota yg melacurkan diri pada simbiosa mutual konstitusi dan parlemen. Stabilitas pasang surut yg mengerupsi bahaya laten. Rahim pusara yg menjagai tameng anti-dekaden petaka Bush bin Laden. Melumat takdir perayaan buruh tani pada hari pertama pasca panen sejak menara satir para nasionalis kalian bangun tanpa semen. Seharam jadah keringat martir laba yg meronta kekang dimuka kutukan Firaun Tutkanhamen. Sehingga, kami pangkas semua manuver klandestin hamba-paduka dengan secawan kopi dan nyala api permanen. Rima penantang awan, sumpah serapah sekaliber kutukan tuhan. Merasuk seti...