Semangat menyambut pagi katamu? Ahhh ilusi hiperealiti berkoneksi kabel tv Mengapa merayakan pagi? Untuk setengah terburu-buru menikmati kopimu sembari mengemudi? Atau guna menyadari bahwa puisimu terlalu membosankan tuk hadapi macet dan polusi? Ahhh apapun itu beruntung aku menjadi penganggur Kicau burung menitipkan ucapan selamat pagi itu Melalui indah senyum nan memesona ia menjelma Meski bujuk rayu bernada samar kau ucapkan Aku pasrah kembali terebut Hanya memberi kanvas kosong untukmu melukislah dengan bebas disini, hari ini Warnai kembali hari ini seperti engkau yang sudah-sudah, sayang Tentang alasan yang kerap kudulang agar kita terlambat pulang, Juga deru nafas yang kerap kita samarkan Sungguh aku mencintai pagi bila ia datang bersamamu Dalam dekap pelukmu yang selalu minggu
"Tidakkah yang paling berat itu adalah ini: merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan? Mempertontonkan ketololan untuk mencemooh kebijaksanaan kita sendiri?" - Nietzsche