Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Malangku Malam

Masih hangat dalam ingatan ketika malam masih milikku,  ketika semua eksklusifitasnya ia berikan kepadaku. Kegelapan yang menyelimuti tubuhnya begitu lembut menyentuh kulitku yang merah-hitam terbakar matahari. Udaranya yang lembab begitu menyegarkan jiwaku yang terlalu muak akan kepicikan sang siang yang begitu memenjarakanku dengan rutin-rutinnya. Lalu, bulan dan bintang yang ramah tersenyum diantara kaki-kaki langit selalu menyapa dan mendengar semua keluh kesahku yang lagi-lagi tentang kepicikan siang hari. Sungguh, malam begitu kunanti sepanjang hari. Semua aktivitasku sepanjang hari hanya wadal pembunuh waktu yang kukorbankan untuk bertemu sang malam yang selalu ku rindukan dekapnya. Namun kini aku terdampar di pulau tak berpenghuni karena kapalku dikaramkan ombak kekecewaan yang begitu bernafsu menghancurkanku. Semuanya terasa berbeda setelah aku terdampar disini. Air yang kuminum terasa begitu beracun sehingga tubuhku mulai membiru, udara yang ku hirup begitu perih menyesa...