Mengapa Kita Selfie?* Investigasi Psikologi Eksistensial dan Psikoanalisis Radikal Oleh Wahyu Budi Nugroho Tentang “Diri Yang Hilang” Tulisan ini berawal dari satu tesis mengenai “diri yang hilang”. Pengertian “diri yang hilang” sebagaimana dimaksudkan di sini sama sekali tak berkaitan dengan kooptasi struktur, sistem, atau semacamnya; melainkan berada di ranah psikologis dan menyangkut peristilahan subjectum dengan subjectus (subyek aktif dan subyek pasif). Lebih jauh, tesis “diri yang hilang” juga tak serta-merta dapat dikaitkan dengan diri yang teralienasi secara biologis—tubuh ( sema) adalah kuburan jiwa (soma ): hidup adalah keterasingan panjang. “Diri yang hilang” di sini mengakui kesatuan jiwa dan raga, kesatuan emosi dan biologis, juga kesatuan pikiran dengan perbuatan. Namun kenyataannya, betapa sering kita kehilangan “diri” ini dan secara sadar maupun tak sadar menciptakan mekanisme tersendiri untuk mempertahankan eksistensinya, baik yan...
"Tidakkah yang paling berat itu adalah ini: merendahkan diri untuk membunuh keangkuhan? Mempertontonkan ketololan untuk mencemooh kebijaksanaan kita sendiri?" - Nietzsche